Inilah Foto Pemakaman Massal Korban Titanic yang Diceburkan ke Laut

Sebuah foto yang ditemukan seabad setelah bencana itu menunjukkan pemakaman massal para korban Titanic dilakukan di atas Kapal Mackay Bennett.


titanic

Jasad-jasad beku itu dikumpulkan 9 hari setelah Titanic menabrak gunung es. Dibungkus kantung mayat dan ditumpuk di pinggiran dek. Lalu, dua kru kapal menggunakan tandu, menjatuhkan mereka satu-persatu ke laut, dari sisi kapal.

Foto juga menunjukkan pemuka agama yang ada di kapal, Pendeta Hind memimpin upacara pemakaman di depan para kru yang berwajah serius. Beberapa menunduk sedih.

Meski telah lama diketahui bahwa 166 dari 306 jasad yang diambil Kapal Mackay Bennett dimakamkan di laut, tetapi tak ada foto atau bukti visual dari peristiwa mengerikan itu, hingga saat ini.

Kebanyakan korban yang dijatuhkan ke laut diduga adalah mereka yang tak diketahui identitasnya, atau penumpang kelas tiga, kelas geladak, yang tak mampu membayar biaya pemakaman.

Dalam foto -- yang diperkirakan laku dalam lelang seharga 5.000 dolar atau lebih dari Rp 50 juta -- ada satu jenazah yang dilabeli nomor 177. Itu adalah William Mayo, pria 28 tahun yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran di kapal.

Foto tersebut tadinya adalah milik keluarga seorang kru Mackay Bennett, yang kemudian melelangnya di rumah lelang Henry Aldridge and Sons Auctioneers di Devizes, Wiltshire. Awak melakukan penguburan di laut pada malam hari tanggal 21 April, 22, dan 23 dan kemudian dari sore hari tanggal 24 April -- saat foto diambil.

"Foto ini menyingkirkan mitos bahwa pemakaman korban Titanic dilakukan secara teratur dan bermartabat," kata juru lelang Andrew Aldridge, seperti dimuat Daily Mail, 29 September 2013. "Anda dapat dengan jelas melihat mayat dalam karung coklat menumpuk di dek, ada 2 sampai 3 tumpukan."

Mackay Bennet adalah kapal berbendera Kanada yang dikontrak pihak pemilik Titanic, White Star Line seharga 300 poundsterling per hari untuk mengangkat jasad para korban. Sementara Kapal Carpathia berhasil menyelamatkan lebih dari 700 korban selamat dari sekoci-sekoci.

Dalam penjelasannya soal pemakaman, Pendeta Hind menulis, siapapun yang menghadiri pemakaman di laut pasti akan merasakan kesan berbeda dari pemakaman di darat. Namun, "Atlantik mungkin ganas, tapi mereka yang dimakamkan di dalamnya akan beristirahat dalam damai."